Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

[Bab 1 - Bagian 1] Perkembangan Akuntansi

image by ceritadarideker.blogspot.com

Akuntansi adalah akuntansi adalah suatu profesi yang sama dengan profesi hukum dan profesi kedokteran. Profesi ini secara berkelanjutan akan berubah sebagaimana masyarakat dan kebutuhannya juga terus berubah. Selama bertahun-tahun dan sepanjang waktu akuntansi telah mengalami perubahan. Dengan menyadari hal ini, tentu akan membantu dalam memahami secara lebih baik peranan dan pentingnya akuntansi dalam masyarakat dan dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Pencatatan akuntansi secara sebagian-sebagian sebenarnya telah dilakukan oleh masyarakat pada masa yang lalu. Misalnya di Babilonia sekitar 3600 SM, Arab Saudi dan Yunani, dan juga di Inggris abad ke-11. Suatu cara pencatatan yang sistematis atas semua aktivitas dari suatu perusahaan dikembangkan di italia , yang dikenal dengan sistem pencatatan berganda atau debit dan kredit (double entry system) . Sistem akuntansi dasar ini sampai sekarang masih terus digunakan. Sistem ini ditemukan oleh Luca Pacioli. Uraian mengenai sistem akuntansi berganda pertma kali dipublikasikan di Italia tahun 1494, dan dinyatakan bahwa sistem ini merupakan salah satu penemuan yang paling indah dari manusia, dan setiap pengusaha yang baik harus menggunakan penemuan ini dalam kegiatan usahanya. 

Peristiwa besar yang secara signifikan memengaruhi perubahan dari akuntansi adalah revolusi industri yang terjadi di Inggris pada pertengahan abad ke-18 sampai dengan pertengahan abad ke-19. Revolusi industri mengubah metode memproduksi barang dari metode keterampilan tangan ke sistem pabrik yang menggunakan mesin. Produktivitas mesin berfungsi dengan cara yang lebih efisien. Di samping itu, pada kurun waktu tersebut bentuk usaha perseroan terbatas (corporations) tumbuh dengan pesat, di mana hal ini juga mendorong terjadinya perubahan dalam akuntansi. Sistem pabrik memberikan tantangan baru bagi para manajer.

Bisnis dengan hanya satu manajer diganti dengan sistem pabrik yang besar dengan beberapa lapis atau tingkat manajemen, dan para manajer senior mempunyai tanggungjawab terhadap manajer junior. Sebagai hasilnya, pelaporan internal diperlukan untuk menuntun manajer dalam mengidentifikasi biaya dari produk-produk mereka dan memonitor hasil operasi. Akuntansi biaya dan akuntansi manajemen telah berkembang untuk memenuhi keperluan ini. Bahkan dewasa ini bidang akuntansi biaya dan akuntansi manajemen secara berkelnajutan mengalami perubahan-perubahan yang mendasar dan berusaha secara lebih akurat mencatat, mengestimasi dan melaporkan informasi untuk operasi-operasi manufaktur.

Pada abad ke-20 terjadi perkembangan komputer yang luar biasa. Hal ini juga mendorong perkembangan akuntansi. Pengolahan data dari jumlah transaksi yang banyak akan semakin efisien dalam menghasilkan informasi akuntansi dengan mempergunakan program komputer khusus untuk akuntansi.

Ada tiga bidang dari akuntansi yang sedang mengalami pengkajian dan penelaahan yang luas dan mendalam. Bidang-bidang tersebut adalah akuntansi manajemen, akuntansi internasional, dan akuntansi akuntansi sosioekonomi.

a. Akuntansi Manajemen

Peranan akuntansi manajemen sedang berubah seiring dengan perubahan keperluan informasi dari para manajer. Salah satu penyebabnya adalah adanya suatu konsep manajemen yang baru yang disebut dengan manajemen kualitas total (total quality management).

Konsep manajemen kualitas total ini memfokuskan pada dua tujuan pokoknya yaitu:

  1. Tujuan utama perusahaan adalah memiliki kesetiaan dari pelanggan dengan menyediakan mereka produk dan jasa yang lebih unggul.
  2. Perusahaan harus berusaha memperoleh loyalitas dari pelanggan dengan secara berkelanjutan memperbaiki mutu karyawan, proses bisnis, dan produk. Sebagai akibatnya, sistem akuntansi biaya dan akuntansi manajemen harus direvisi agar dapat menyediakan jenis-jenis informasi dan laporan yang baru dan inovatif.

b. Akuntansi Internasional

Sebagaimana yang telah dibahas di muka bahwa akuntansi berubah untuk memenuhi keperluan masyarakat. Oleh karena itu, konsep dan prinsip akuntansi serta peraturannya menjadi sangat berbeda di antara negara yang satu dengan negara lainnya. Perbedaan ini ada karena masing-masing negara memiliki keunikan dalam kebudayaan, sistem hukum, sistem politik, ekonomi, dan juga proses yang berbeda dalam pengembangan konsep dan prinsip akuntansi tersebut. Perbedaan-perbedaan ini akan menimbulkan persoalan akuntansi yang cukup rumit bagi suatu perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di beberapa negara lainnya. Dalam hal ini, perusahaan tersebut harus menyesuaikan sistem akuntansinya dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan dari masing-masing negara tersebut. sebagai akibatnya, akan meningkatkan biaya mencatat data akuntansi dan menyusun laporan-laporan kauntansi. Untuk mengatasi masalah ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk menyediakan standar akuntansi internasional yang seragam. Badan yang berwenang untuk mentapkan dan mengembangkan standar ini adalah Komite Standar Akuntansi Internasional (The International Accounting Standard Committee).

c. Akuntansi Sosioekonomi

Bidang akuntansi yang mencatat dan melaporakan pengaruh dari organisasi pada masyarakat disebut akuntansi sosioekonomi (Socioeconomic Accounting).

Ada tiga bidang pokok dalam akuntansi sosioekonomi, yakni meliputi kajian mengenai:

  1. Mencatat dan melaporkan pengaruh yang kuat dari berbagai organisasi atas masalah-masalah yang memengaruhi kualitas hidup secara menyeluruh dalam masyarakat.
  2. Mencatat dan melaporkan pengaruh yang kuat dari program-program pemerintah atas pencapaian tujuan-tujuan sosial tertentu.
  3. Mencatat dan melaporkan pengaruh yang kuat dari kinerja sosial perusahaan.
Baca juga: [Bab 1 - Bagian 2] Definisi dan Proses Akuntansi


*Berdasarkan Referensi Buku: Ikhtisar Lengkap PENGANTAR AKUNTANSI edisi ketiga oleh FIRDAUS A. DUNIA

Post a Comment for "[Bab 1 - Bagian 1] Perkembangan Akuntansi"