Perlukah Menjadi Orang Yang Cerdas dan Berwawasan Luas ?

Foto oleh John Diez dari Pexels

Hei sobat CDD, Anda berada di Negara Indonesia ? Jika iya selamat. Jika tidak, juga saya ucapkan selamat. Di era tahun 2021 ini semakin membuat kita berpikir keras tentang kehidupan sekarang. Masalah korupsi bansos, penistaan agama, berbeda dicap radikal, artis bugil di tengah jalan karena stres PPKM, pelecehan seksual di dalam lingkungan para pengamat pornografi pertelevisian, hingga aksi glorifikasi tahanan bebas pedofilia yang tidak menghargai sang korban.

Oke, saya bisa katakan dari semua tindakan di atas adalah tindakan yang mencerminkan orang-orang yang tidak cerdas.

Jadi, Perlukah menjadi orang yang cerdas dan berwawasan luas ? Tentu perlu. Mengapa ?

Orang yang cerdas dan berwawasan luas tidak akan melakukan hal-hal tersebut.

Bagaimana menjadi orang yang cerdas dan berwawasan luas ? apakah kita harus membaca buku-buku filsafat terlebih dahulu, atau bergaul dengan orang-orang yang suka berdiskusi ? oke itu bukan ide yang buruk kok.

Belum ada kata terlambat untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat di kemudian hari agar kita tergolong orang yang cerdas dan berwawasan luas.

1. Sex Education

Apa yang terlintas dipikiran anda ketika mendengar atau membaca tentang Sex Education ? Jika terlintas dipikiran tentang porno aksi dan porno grafi, maka hati-hati. Pentingnya Sex Education terutama bagi anak-anak sejak dini adalah bagaimana mengajarkan batasan-batasan yang perlu diperhatikan terutama area tubuh atau badan yang tidak seharusnya dilihat bahkan disentuh oleh orang lain.

Itulah mengapa dalam agama ada yang namanya aurat, yaitu batasan yang tidak bisa disentuh bahkan haram untuk diperlihatkan. Maka tidak heran di zaman yang dikatakan modern ini masih aja ada orang bahkan publik figur itu sendiri yang mempertontonkan aksi pornografi di tempat umum. Mereka merasa itu hal yang wajar padahal itu adalah tindakan yang tidak berakal dan minim edukasi.

2. Parenting

Membiarkan dan mendukung anak untuk menggali potensi dirinya sendiri adalah cara yang seharusnya diterapkan. Setiap anak memiliki keunikan masing-masing. Si B dan Si A belum tentu memiliki minat dan bakat yang sama. Itulah kenapa sistem pendidikan di negara kita harusnya memperhatikan hal ini.

Beberapa orang tua masih menggunakan cara-cara lama dalam mendidik anak, padahal era sudah mengalami perkembangan. Orang tua masih sering memberikan beban psikologi ke anak tentang tanggungjawab kebahagiaan orang tuanya.

Yang semestinya ditanamkan orang tua sejak dini kepada anak adalah tentang norma-norma kesopanan adat istiadat. Mengajarkan pentingnya saling menghargai, terutama yang lebih tua.

Aksi bullying yang terjadi saat ini merupakan cerminan generasi yang tidak berakhlak baik atau tidak bermoral. Saya rasa itu adalah kurangnya edukasi kesopanan.

3. Money Management

Pentingnya Money Management atau manajemen keuangan adalah cara bagaimana kita bersyukur tentang harta kekayaan yang kita miliki. Membuat kita bersyukur berarti kita senantiasa merasa cukup.

Money management mengajarkan kita mengontrol keuangan dengan bijak mengenai pemasukan dan pengeluaran agar tidak menghambur-hamburkan uang.

Banyak orang yang memiliki pekerjaan bagus, memiliki nominal gaji yang tinggi tetapi masih melakukan korupsi. Contoh paling nyata tentang buruknya money management adalah pejabat korup. Mereka selalu merasa tidak cukup dengan gaji yang telah diberikan sehingga mengambil uang yang bukan hak mereka.

Money Management yang baik adalah salah satu cara menjadi orang yang cerdas dan berwawasan luas. Banyak wanita yang menyukai pria yang cerdas dan berwawasan luas, apalagi kalau sudah berdiskusi mengenai uang.

4. Berpikir Krtitis (Critical Thinking)

Malas mencari tahu, langsung menjudge, menghakimi bahkan menuduh adalah tindakan yang mencerminkan orang yang tidak cerdas dan tidak berwawasan luas.

Kejadian baru-baru ini sungguh menghebohkan, terlihat potret santri yang menutup kuping telinganya agar tidak mendengar lantunan musik di cap sebagai anak-anak yang kurang bahagia dan bahkan diperolokan oleh seorang youtuber yang terkenal dengan podcast smart peoplenya yang ternyata tidak se smart itu.

Padahal dari sekian isi podcast nya selalu menghadirkan bintang tamu dari yang tidak bisa dijadikan panutan hingga yang bisa dijadikan panutan. Tapi syukurlah, sang Youtuber tersebut sudah meminta maaf secara langsung melalui channel youtube miliknya dan semoga tidak terulang lagi dan makin istiqamah dalam menjalankan perintah agama.

So, mari kita menjadi pribadi yang cerdas dan berwawasan luas agar setiap hal-hal yang berada di depan mata, kita mampu menganalisa, mencerna dan berpikir dengan bijak sebelum bertindak dan memberikan penilaian.

Post a Comment for "Perlukah Menjadi Orang Yang Cerdas dan Berwawasan Luas ?"